Menjelajahi Perpustakaan Nasional Australia: Harta Karun Pengetahuan dan Sejarah

 Sejarah Perpustakaan Nasional Australia

Perpustakaan Nasional Australia merupakan perpustakaan yang terletak di Australia, lebih tepatnya di Canberra, Australia. Dimana perpustakaan ini merupakan perpustakaan terbesar di Australia. Dibentuk pada saat setelah adanya Federasi di Australia pada tahun 1901 dengan sebutan Perpustakaan Parlemen Nasional. Dimana perpustakaan ini dimodelkan di Perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Pada saat itu perpustakaan nasional ini melayani baik secara parlemen federal maupun negara.

Kisah Perpustakaan Nasional ini tidak bisa dikaitkan serta diceritakan tanpa memahami hubungan mengenai Perpustakaan independen serta hubungan simbolik dan simbiosinya. Saat itu Manzies merupakan Perdana Menter saai itu, dimana ia bertanggung jawab mengenai pembangunan Perpustakaan Nasional yang baru. Pada tahun 1955 ia telah berhasil membentuk sebuah Komisi Pembangunan Ibukota Nasional pada akhir 1957 untuk melakukan Penyelidikan Senat tentang Perkembangan Canberra. Lalu kemudian melakukan Penyelidikan Persemakmuran ke Perpustakaan Nasional. Menzies mencoba mendekati sesorang tokoh Inggris yang sangat berpengaruh yakni Sir William Holfrod atau biasa dipanggil Holfrod di London pada tahun 1957 untuk membicarakan serta memberi nasehat kepada Persemakmuran mengenai pengembangan Segitiga Parlemen. Akan tetapi dalam pertemuan ini, mereka tidak membahas mengenai Perpustakaan. Salah satu pandangan yang berlaku adalah bahwa Perpustakaan Nasional harus “mengambil alih Gedung Parlemen Sementara atau yang lama ketika Parlemen pindah ke rumah permanennya”. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden Senat pertama kali merekomendasikannya pada tahun 1956, dalam pengajuan pribadi ke Menzies tentang 'Kasus untuk Gedung Parlemen Permanen', sebuah pengajuan ditemukan dalam makalah Harold White. Bahkan Menzies telah menyerah, terlepas dari advokasi, ketekunan, dan protes Harold White dan kelompok pendukungnya untuk sebuah gedung besar yang baru. 

Mulai Juni hingga Agustus 1958, Presiden Senat dan Ketua Komite Perpustakaan Parlemen, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota Komite Perpustakaan dengan keras mendukung Harold White dalam pertukaran surat dengan Menzies. Mereka mendesak Perdana Menteri untuk pada memisahkanan tata kelola, koleksi, staf dan catatan Perpustakaan Nasional dari Perpustakaan Parlemen, untuk memperbarui rencana tahun 1952 untuk gedung Perpustakaan Nasional yang baru dan untuk menyepakati situs yang cocok. Dalam setiap pertemuan pribadi tentang masalah tersebut. Sir John Overall melaporkan dalam sebuah catatan di Perpustakaan Nasional, 11 Juli 1960, bahwa Ketua Dewan Perpustakaan Sir Archibald Grenfell Price telah lama berbicara dengan Perdana Menteri tentang gedung tersebut.“Dia melaporkan sidang simpatik. Disepakati bahwa perencanaan awal harus dilanjutkan, sejauh menentukan program dan membangun situs". Kabinet akhirnya menyerah pada 12 September 1961 sebagai tanggapan atas pengajuan Menzies. Mereka setuju untuk menunjuk seorang arsitek untuk merancang dan menyiapkan gambar kerja, meskipun mereka tidak membuat komitmen melebihi persetujuan tahap desain awal. (Keputusan Kabinet 1589). Perpustakaan ini di desain oleh seorang arsitek bernama Walter Bunning.

Seiring berkembangnya waktu perpustakaan ini mengalami perpindahan atau relokasi parlemen, pada tahun 1960 perpustakaan ini dipindahkan dari Melbourne ke Canberra. Tentunya perpindahan ini diresmikan dalam Undang-Undang Parlemen yang mana menjadikan perpustakaan di Australia ini menjadi sebuah Perpustakaan Nasional yang resmi serta meresmikan pemisahan Perpustakaan Nasional dari Perpustakaan Parlemen dan sebuah bangunan baru untuk koleksi dan layanan perpustakaan dimana sesorang yang memperkenalkan RUU Perpustakaan Nasional tersebut adalah Manzies. Peresmian perpustakaan ini pada 23 Maret 1961. Pemindahan perpustakaan atau relokasi ini direkomendasikan oleh Profesor Sir George Paton dimana ia adalah seorang wakil kanselir Universitas Melbourne. Perpustakaan Nasional ini di buka di tepi Danau Burley Griffin, Canberra pada tanggal 15 agustus 1968 oleh perdana mentri John Gorton.

Tujuan didirikan perpustakaan ini adalah untuk memastikan sumber-sumber baik berupa dokumenter, dan sebagainya yang menceritakan mengenai makna nasional negara Australia serta rakyatnya masih ada. Tak hanya itu, dari adanya Perpustakaan Nasional Australia ini tentunya juga untuk mengumpulkan berbagai buku yang memiliki informasi serta buku-buku non Australia yang dianggap penting dimana berguna untuk para pembacanya, melestarikan Perpustakaan Nasional Australia tersebut agar tidak menjadi bangunan yang terbengkalai, serta agar pembaca dari luar Australia maupun rakyat Australia dapat mengakses segala buku yang ada, baik secara online maupun datang langsung ke tempatnya.

Biografi dan Keistimewaan Bangunan Perpustakaan Nasional Australia

Perpustakaan Nasional Australia adalah Perpustakaan Referensi palin komperehensif di Australia. Dibentuk sebagai Perpustakaan Parlemen Nasional pada 1901 dan menjadi perpustakaan nasional pada 1960 hingga dan  pada 23 Maret 1961 perpustakaan ini resmi didirikan. Perpustakaan ini di buka pada tanggal 15 agustus 1968 oleh perdana mentri John Gorton yang terletak di Parkes, Canberra. Bangunan Perpustakaan Nasional Australia di  rancang oleh Walter Bunning dari perusahaan Arsitektur dia merupakan kepala arsitek. Ia juga bekerja sama dengan T.E O’Mahony dalam membangun mendesain perpustakaan tersebut. Gaya bangunan yang di gunakan perpustakaan Nasional Australia ini adalah “Contemporary Classical” (Late Twentienth Striped Classical) yang di pengaruhi oleh karya arsitek dari Amerika yaitu Edward Stone dan bangunan Parthenon di Yunani.

Spesifikasi bangunan dari perpustakaan ini sangat detail. Bagian luar bangunan di lapisi marmer berwarna terang dengan granit, perunggu, batu tulis dan tembaga. Dinding podium berwarna abu abu dan atapnya terbuat dari tembaga. Interior dari bangunan ini juga dipertimbangkan dengan cermat seperti kayu Australia yang bagus di gunakan untuk beberapa ruang baca. Perabotan di dalam Perpustakaan di rancang oleh Fred Ward dan Arthur Robinson. Contohnya seperti perabotan warisan yang masih menjadi fitur di perpustakaan. Setalah 7 tahun, desain dan konstruksi bangunan selesai pada tahun 1968 dengan total biaya $8 juta ditambah $600.000 untuk perabotan dan perlengkapan.

Perpustakaan nasional ini juga memiliki beberapa karya seni seperti patung dan sebagainya yang di pajang di depan perpustakaan dan halaman perpustakaan. Karya seni tersebut adalah:

  1. Lintel Sculpture ( Patung Lintel): Lintel Sculpture adalah monumental yang berada di atas bagian luar pintu depan perpustakaan. Karya ini di ciptakan oleh Tom Bass. 
  2. Knowledge ( Patung Pengetahuan): Patung ini terdiri dari 7 panel yang membentang di sepanjang dinding luar tepi danau di ruang baca utama. Patung ini di rancang oleh Arthur Robb. Patung ini terdiri dari lingkaran, berlian, salib dan bentuk lainnya dengan nuansa romawi yang kokoh yang terinspirasi dari dekorasi pada perisai gladiator.
  3. Three Tapestries (Karya Seni Tiga Permadani): Tiga Permadani besar yang tergantung di serambi perpustakaan di anggap selaras dengan jencela kaca patri Leonard French. Karya ini  di tenun di Aubusson, Prancis. 
  4. Stained Glass Windows (Jendela Kaca Patri): Ada 16 jendela kaca patri di serambi perpustakaan. Jendela itu terbuat dari kaca yang ditanami beton untuk memaksimalkan pembiasan cahaya dan menciptakan pola warna yang mempesona.
Layanan Perpustakaan Nasional Australia

Sebuah perpustakaan tidak mungkin dibangun tanpa adanya layanan karena layanan pada perpustakaan sangat diperlukan. Layanan perpustakaan pada hakikatnya merupakan penyediaan segala bentuk bahan pustaka secara tepat dan akurat sesuai kebutuhan pemustaka penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi. Layanan perpustakaan diadakan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusurannya. Layanan juga dapat menjadi penilaian citra baik buruknya perpustakaan jika layanan yang diberikan mendapatkan kepuasan dari pemustaka maka pemustaka akan terdorong untuk memakai layanan tersebut kembali. Perpustakaan ini juga menawarkan bantuan penelitian dan saran melalui layanan Tanya Pustakawan secara gratis.

Begitupula dengan Perpustakaan Nasional Australia, mereka juga memberikan beberapa layanan informasi demi memuaskan pemustaka yang berkunjung di perpustakaan mereka. Layanan yang diberikan pun beragam mulai dari layanan informasi, layanan peminjaman, dan layanan lainnya. Berikut adalah layanan yang dapat di dapatkan pada Perpustakaan Nasional Australia.

Pada setiap perpustakaan pasti memiliki kartu keanggotaan perpustakaan (membership card), begitu pula pada Perpustakaan Nasional Australia ini. Sebelum memulai memulai riset ataupun studi di perpustakaan ini, sebaiknya pemustaka mengajukan permohonan pembuatan kartu keanggotaan perpustakaan terlebih dahulu. Adapun keuntungan yang bisa didapat jika pemustaka membuat kartu keanggotaan yaitu, pemustaka dapat meminta koleksi-koleksi yang dapat digunakan di perpustakaan, serta adanya penyediaan akses yang luas ke berbagai e-resources dari rumah pemustaka. Kartu ini berlaku selama 2 tahun dan dapat diperbaharui. Bagi pemustaka internasional dapat mengajukan untuk sementara saat mereka mengunjungi Perpustakaan Nasional. Perpustakaan ini juga menawarkan bantuan dan saran penelitian melalui layanan gratis. Pada perpustakaan ini, pemustaka juga dapat mengakses banyak video pembelajaran seperti rekaman dari webinar yang pernah diselenggarakan serta mengadakan kelas secara digital (online) yang selaras dengan kurikulum Australia dan mendukung berbagai konteks pembelajaran dan gaya belajar. Layan ini diberikan dengan tujuan agar memungkinkan siswa untuk dapat menganalisis sumber, mengembangkan keterampilan dan menarik kesimpulan mereka mengenai cerita tentang negaranya yaitu Negara Australlia.

Perpustakaan ini juga menyediakan berbagai macam alat untuk membantu penelitian pemustaka. Panduan penelitian dan daftar subjek yang diberikan mencakup topik popular termasuk sejarah keluarga, publikasi pemerintah, dan koleksi khusus. Layanan ini juga memberikan teknik dan strategi penelusuran ahli untuk membantu Anda menjelajahi koleksi Perpustakaan. Pemustaka dapat mengakses koleksi dan layanan berkelas dunia melalui ruang baca yang telah di sediakan oleh Perpustakaan Nasional Australia yang modern dan nyaman. Dalam ruang baca ini dapat berbagai keuntungan seperti dapat meminta dan mengakses koleksi-koleksi dari perpustakaan, berbicara dengan staf ahli, mencari dan mengakses sumber daya elektronik seperti jurnal, e-books, indeks, dan database. Pemustaka juga dapat menggunakan komputer dan internet secara gratis untuk menelusuri koleksi referensi, dan yang pasti dapat menggunakan jasa fotokopi, scan, dan cetak. Tetapi, sebagai perpustakaan referensi, koleksi-koleksi pada ruang baca tidak dapat dibawa keluar dari perpustakaan. Terdapat pula ruang baca spesial yaitu pada ruang baca ini dapat melihat materi dari Asia, gambar, manuskrip, peta, sejarah lisan, musik, ephemera, dan koleksi cetakan langka. 

Sosial Media

Perpustakaan Nasional Australia memiliki beberapa media sosial yang memberikan keuntungan bagi para pembaca maupun pengunjung yang nantinya akan berkunjung di perpustakaan tersebut. Tentunya banyak informasi yang di posting atau di share mengenai Perpustakaan Nasional Australia. 

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Kegiatan Keistimewaan Perpustakaan Nasional Australia

Perpustakaan Nasional Australia membuka berbagai kegiatan seperti exhibition, learning season, dan book event. Kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung bisa dilihat di homepage Perpustakaan Nasional Australia, diantaranya sejarah exhibition yang telah dilakukan Perpustakaan Nasional Australia.

Koleksi Buku Perpustakaan Nasional Australia

Perpustakaan Nasional Australia memiliki koleksi terbesar di dunia materi yang berhubungan dengan Australia dan masyarakat Australia. Ini berkisar dari karya Eropa paling awal tentang Great Southern Land hingga publikasi terbaru. Berikut koleksi – koleksi Perpustakaan Nasional Australia:

  1. EPHEMERA
  2. INDIGENOUS (Asli)
  3. MANUSCRIPTS (Naskah)
  4. MAPS
  5. MUSIK
Kesimpulan

Perpustakaan Nasional Australia menjadi perpustakaan terbesar yang berada di Australia. Pada tahun 1960 perpustakaan ini mengalami perpindahan atau relokasi dari Melbourne ke Canberra. Pemindahan perpustakaan ini direkomendasikan oleh seorang wakil kanselir Universitas Malbourne yaitu Profesor Sir George Paton. Perpustakaan ini dibuka pada tanggal 15 Agustus 1968 oleh perdana menteri John Gorton. Tujuan didirikan perpustakaan ini adalah untuk memastikan sumber-sumber berupa dokumenter dan sebagainya yang menceritakan mengenai makna nasional negara Australia serta rakyatnya masih ada.

Bangunan dari Perpustakaan Nasional Australia sangat detail, hal tersebut merupakan rancangan hasil kerjasama antara Walter Bunning dan T.E.O Mahony yang telah menyelesaikan desain dan konstruksi bangunan pada tahun 1968.

Perpustakaan Nasional Australia memiliki pelayanan yang sama dengan perpustakaan pada umumnya seperti layanan informasi, layangan peminjaman, layanan pengembalian, dan layanan lainnya. Dalam layanan informasi, Perpustakaan Nasional Australia memiliki media sosial yang dapat diakses seperti facebook, instagram, twitter, dan youtube. Serta perpustakaan ini memiliki website resmi yang dapat digunakan untuk mengakses layanan lain pada perpustakaan ini.

Banyak kegiatan istimewa yang telah dijalankan oleh Perpustakaan Nasional Australia seperti exhibition, learning season, dan book event. Sejarah kegiatan mulai dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat di homepage Perpustakaan Nasional Australia.

Koleksi buku yang tersedia disana sangat banyak seperti ephemera, indigenous, manscripts, maps, musik, sejarah lisan dan cerita rakyat, foto-foto, situs web yang diarsipkan, bahasa asia, tari, koran, dan pasifik.

Saran

Untuk kembali meningkatkan citra perpustakaan nasional ini diharapkan pemerintah Australia ikut andil dalam memelihara dan melestarikannya. Selain itu mereka juga harus menambah koleksi-koleksi buku yang masih belum ada di Perpustakaan Nasional Australia yang dibutuhkan oleh pembaca. Akan tetapi dalam pandemi seperti ini, tentunya akan sedikit banyak yang berkunjung hal ini juga pelayanan perpustakaan mau tak mau harus menggunakan penggunaan teknologi yang bisa diakses oleh pembaca dari rumah. Tentunya pihak perpustakaan harus tanggap dalam menyediakan berbagai macam informasi. Dimana informasi yang dirancang harus dengan konten yang menarik. Namun jika pengunjung ingin berkunjung ke perpustakaan tersebut di saat ini sebaiknya mengikuti protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah setempat.


DAFTAR PUSTAKA

PNR Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. http://digilib.isi.ac.id/2667/1/UU-43-2007-PERPUSTAKAAN.pdf. Diakses tanggal 4 November 2020.

nla. National Library of Australia. https://www.nla.gov.au/. Diakses tanggal 4 November 2020

 

 

 


Komentar